Jumat, 17 April 2009

PROFIL KESEHATAN

KECAMATAN LUMBIR

TAHUN 2008




PUSKESMAS LUMBIR

Jln. Raya Lumbir No. 15 Kec. Lumbir Banyumas

2008

BAB I

  1. Latar belakang

Dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di tingkat Puskesmas perlu adanya dukungan data dan informasi kondisi wilayah kerja dan sasaran yang akurat. Untuk itu perlu adanya System Informasi Kesehatan ( SIK ) yang akuntable yang salah satunya dapat dituangkan dalam bentuk “ PROFIL KESEHATAN “. Profil Kesehatan ini akan dapat dijadikan Indikator yang akan digunakan dalam pembangunan kesehatan yang tepat sasaran, karena didalamnya menggambarkan kondisi wilayah, masyarakat, sosial, ekonomi, dan budaya. Melihat dari pentingnya Sistem Informasi Kesehatan tersebut maka disusunlah Profil Kesehatan Puskesmas Lumbir tahun 2008 sebagai acuan Pelaksanaan Pembangunan Kesehatan Masyarakat tahun-tahun berikutnya.

  1. Tujuan

Tujuan disusunnya Profil Kesehatan Kecamatan Lumbir Tahun 2008 adalah :

    1. Adanya dokumen tertulis yang berisi data / informasi tentang :

A Data umum dan lingkungan yang meliputi ; lingkungan fisik,

biologi, perilaku masyarakat yang berkaitan dengan kesehatan masyarakat, data kependudukan dan sosial ekonomi.

B Data tentang status kesehatan masyarakat yang meliputi angka kematian, angka kesakitan dan status gizi masyarakat

C Data tentang upaya kesehatan, yang meliputi cakupan dan sumber daya kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Lumbir

2. Sajian data ini dapat memudahkan untuk diakses oleh yang membutuhkan atau yang berkepentingan dengan hal tersebut sebagai bahan acuan dalam Perencanaan, Pengembangan, Pengawasan, Pengendalian dan Penilaian Program maupun Kinerja Puskesmas Lumbir.

3. Data ini dapat digunakan sebagai bahan penyusunan profil kesehatan satu tingkat diatasnya.

  1. Sistem Penyajian.

Untuk lebih memudahkan pemahaman pembaca, Profil Kesehatan Kecamatan Lumbir tahun 2008 disusun dengan sistematika sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Dalam bab ini dijelaskan latar belakang, tujuan dan dan sistematika penyajian.

BAB II : GAMBARAN UMUM KECAMATAN LUMBIR

Bab ini berisi tentang gambaran umum Kecamatan Lumbir, yang terdiri dari keadaan geografi, demografi, sosial.

BAB III : PROGRAM KESEHATAN KECAMATAN LUMBIR

Berisi tentang uraian Visi dan Misi Puskesmas Lumbir, strategi pembangunan kesehatan dan target program.

BAB IV : PENCAPAIAN VISI “ TERCAPAINYA WILAYAH KERJA PUSKESMAS LUMBIR SEHAT MENUJU TERWUJUDNYA INDONESIA SEHAT 2010 “

Merupakan uraian tentang multi sektor yang berisi indikator-indikator kinerja puskesmas, keluarga berencana dan indicator lain yang berhubungan dengan pembangunan kesehatan.

BAB V : SIMPULAN DAN SARAN

Berisi simpulan tentang keadaan umum maupun pencapaian dan kinerja pembangunan kesehatan, dan saran-saran tentang rekomendasi dalam mengatasi masalah yang ada dalm rangka kelangsungan dan peningkatan kinerja puskesmas.

BAB II

GAMBARAN UMUM KECAMATAN LUMBIR

A. GEOGRAFI KECAMATAN LUMBIR

Kecamatan Lumbir merupakan bagian dari wilayah Kabupaten Banyumas Propinsi Jawa Tengah dengan luas 9.948,54 km­² dan berada pada ketinggian 35 – 40 m dari permukaan laut dengan curah hujan 2.227 mm/tahun dengan batas wilayah sebagai berikut :

· Sebelah Utara : Kecamatan Gumelar

· Sebelah Selatan : Kabupaten Cilacap

· Sebelah Barat : Kecamatan Karangpucung

· Sebelah Timur : Kabupaten Cilacap

Kecamatan Lumbir terdiri dari 10 desa, 22 Dukuh, 55 RW dan 311 RT . Desa terluas adalah desa Lumbir yaitu 1.916km­² dan desa tersempit adalah desa Besuki dengan luas 780 km­². Bila dilihat dari jaraknya maka desa Cirahab 11 km­ dari pusat kecamatan Lumbir dan desa Kedunggede merupakan desa terdekat dengan jarak 0,15 km.

Di Kecamatan Lumbir sebagian besar tanah merupakan lahan tanah hutan / lahan hutan milik Perum Perhutani, dengan rincian :

· Tanah sawah : 912.86. Ha

· Tanah Pekarangan : 527.10. Ha

· Tanah Kebun : 5080.80. Ha

· Hutan Negara : 3518.10 Ha

· Lain-lain : 222. Ha

B. DEMOGRAFI KECAMATAN LUMBIR

1. Pertumbuhan Penduduk

Jumlah penduduk Kecamatan Lumbir pada tahun 2008adalah 49.465. Jiwa yang terdiri dari laki-laki 24.843 jiwa (49.96% ) dan perempuan 24.866 jiwa ( 50.04 % ) dengan jumlah kepala keluarga ( KK ) sebanyak 9.948

KK dan sex ratio sebesar 99.

Untuk jumlah penduduk terbanyak ada di Desa Lumbir yaitu 9.777 jiwa atau sebesar 20.12 % dari keseluruhan jumlah penduduk Kecamatan Lumbir, sedangkan desa Besuki merupakan desa dengan jumlah penduduk terkecil yaitu 2.198 jiwa atau 1.26 %

2. Jumlah Penduduk Menurut Golongan Umur

Untuk mengetahui jumlah penduduk Kecamatan Lumbir secara detail, maka dibagi pergolongan umur dan jenis kelamin menjadi 16 varian dengan interval 4.

Dilihat dari table tersebut maka diketahu kelompok umur yang memiliki nilai terbesar adalah kelompok umur 35-39 dengan jumlah 4.100.jiwa atau 8,25..% dari jumlah penduduk yang sebagian besar adalah dalam kelompok umur usia produktif yang merupakan asset Negara sebagai suber daya manusia yang harus dijaga dan dikembangkan kemampuan intelektual dan kualitas kesehatannya. Untuk lebih rinci dan jelasnya silakan lihat table berikut ini :

JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR


PUSKESMAS

LUMBIR


TAHUN

2008



NO

KELOMPOK UMUR (TAHUN)

JUMLAH PENDUDUK


LAKI-LAKI

PEREMPUAN

LAKI-LAKI+PEREMPUAN


1

2

3

4

5



1

<>

377

375

752


2

1 - 4

1.343

1.541

2.884


3

5 - 9

1.728

1.823

3.551


4

10 - 14

1.826

1.752

3.578


5

15 - 19

1.902

1.878

3.780


6

20 - 24

1.751

1.946

3.697


7

25 - 29

1.904

1.894

3.798


8

30 - 34

1.938

2.036

3.974


9

35 - 39

2.050

2.050

4.100


10

40 - 44

2.024

2.054

4.078


11

45 - 49

1.688

1.689

3.377


12

50 - 54

1.542

1.732

3.274


13

55 - 59

1.459

1.572

3.031


14

60 - 64

1.028

966

1.994


15

65 - 69

971

985

1.956


16

70 - 74

736

687

1.423


17

75+

113

105

218



JUMLAH (KAB/KOTA)

24.380

25.085

49.465



3. Kepadatan Penduduk

Kepadatan penduduk Kecamatan Lumbir pada tahun 2008 adalah sebesar 5..jiwa/Km­­2. Angkat kepadatan penduduk tersebut <>2)

C. SOSIAL EKONOMI DAN BUDAYA

1. Agama

Untuk penduduk di Wilayah Kecamatan Lumbir sebagian besar adalah pemeluk agam Islam dengan prosentase sebesar 99,99..% sementara sisanya adalah pemeluk agama Protestan 0,01 %,. Lihat tabel berikut :

Tabel. 2

Jumlah Penduduk Menurut Agama di Kecamatan Lumbir

No.

Agama

Jumlah Penduduk

Persentase (%)

1.

2.

3.

4.

5.

Islam

Katolik

Protestan

Budha

Hindu.

48674

-

2

-

-

99,99

-

0,01

-

-

2. Mata Pencaharian Penduduk

Mayoritas penduduk di Kecamatan Lumbir adalah petani baik petani penggarap (buruh) ataupun milik sendiri yaitu sebesar.46.% atau 20.275 Jiwa sementara sisanya adalah terdiri dari PNS, ABRI, pengusaha, Buruh Industri, buruh bangunan, Pedagang, dan Pekerja Trasportasi. Dengan nilai terkecil pada mata pencaharian ABRI sebesar 0,5 %

3. Pendidikan Penduduk

Merujuk pada tabel data yang ada untuk tahun 2007 prosentase pendidikan penduduk Kecamatan Lumbir terbesar adalah pendidikan SD ( Sekolah Dasar ) 38.% atau.18.577 .jiwa, untuk jelasnya lihat tabel berikut :

Tabel. 3

No.

Tingkat Pendidikan

Jumlah Penduduk

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Tidak/belum pernah sekolah

Tidak/belum tamat SD

SD/MI

SLTP/MTs

SLTA/MA

AK/Universitas

18.577 jiwa

11.751 jiwa

5.785 jiwa

1.487 jiwa

977 jiwa

173 jiwa

BAB III

PROGRAM KESEHATAN KECAMATAN LUMBIR

  1. VISI PUSKESMAS LUMBIR

Merujuk pada Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor 2 Tahun 2001 tentang Program Pembangunan Daerah (PROPEDA) Kabupaten Banyumas Tahun 2002 – 2007, bahwa pembangunan di bidang kesehatan dan kesejahteraan sosial diarahkan pada masih rendahnya derajat kesehatan dan kesejahteraan sosial masyarakat Kabupaten Banyumas.

Visi Kabupaten Banyumas yang tertera dalam Instruksi Bupati Banyumas Nomor 9 Tahun 1999 tentang Pelaksanaas Akuntabilitas Kinerja Instansi di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Banyumas yaitu “ KABUPATEN BANYUMAS MAMPU MEWUJUDKAN MASYARAKAT YANG SEJAHTERA, TERPENUHI PELAYANAN DASAR SECARA ADIL DAN TRANSPARAN YANG DIDUKUNG DENGAN PEMERINTAHAN YANG BAIK DAN APARAT YANG BERSIH DENGAN TETAP MEMPERTAHANKAN BUDAYA BANYUMASAN” Sedangakn Visi dari Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas adalah “BANYUMAS SEHAT 2010”

Demikian juga untuk Puskesmas Lumbir karena dipandang perlu, dengan merujuk pada tekad Kabupaten Banyumas dan Dinas Kesehatan dalam upaya tersebut di atas maka Puskesmas Lumbir pun memiliki visi sebagai beikut :“ TERCAPAINYA WILAYAH KERJA PUSKESMAS LUMBIR SEHAT MENUJU TERWUJUDNYA INDONESIA SEHAT 2010”.

  1. MISI PUSKESMAS

Untuk mewujukan Visi yang telah ada ini maka ditetapkanlah Misi yang diharapkan mampu mendukung terwujudnya cita-cita yang terkandung dalam Visi tersebut. Misi yang diamksud adalah :

    1. MENGGERAKAN PEMBANGUNAN BERWAWASAN KESEHATAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LUMBIR.
    2. MENDORONG KEMANDIRIAN HIDUP SEHAT BAGI KELUARGA DAN MASYARAKAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LUMBIR.
    3. MEMELIHARA DAN MENINGKATKAN MUTU, PEMERATAAN DAN KETERJANGKAUAN PELAYANAN KESEHATAN YANG DISELENGGARAKAN PUSKESMAS LUMBIR.
    4. MEMELIHARA DAN MENINGKATKAN KESEHATAN PERORANGAN, KELUARGA DAN MASYARAKAT BESERTA LINGKUNGANNYA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LUMBIR.

  1. NILAI – NILAI DASAR

Untuk mendukung Visi dan Misi Puskesmas Lumbir tersebut perlu ditanamkan suatu nilai- nilai terhadap semua karyawan kemudian kami jadikan sebuah moto yang berbunyi Prima yang diharapkan mampu menggerakan kinerja para karyawan di Puskesmas Lumbir. Prima disini berbunyi :

    1. Profesionalisme. Setiap layanan yang disajikan Puskesmas Lumbir kepada pasiennya selalu merujuk pada prosedur yang ada dan telah ditetapkan.
    2. Responsif. Diharapkan selalu bertindak proaktif terhadap keadaan di Wilayah kerja terutama yang berhubungan dengan Kesehatan dan Pelayanan Kesehatan ( Cepat Tanggap )
    3. Intensif. (continuitas) Tindakan-tindakan yang dilakunan tidak setengah-setengah tetapi berkelanjutan namun tetap berdasarkan pada ketersediaan dan kemampuan.
    4. Mandiri. Dalam melakukan tugasnya Puskesmas Lumbir diarahkan pada upaya swadana dengan mengerahkan kemapuan yang ada.
    5. Aktual. Informasi dan pelayanan yang disajikan pada masyarakat selalu menerapkan metoda, ilmu dan keterampilan/kemampuan yang terkini.

  1. TUGAS POKOK DAN FUNGSI PUSKESMAS

Puskemas Lumbir adalah pusat pelayanan kesehatan bagi masyarakat umum dalam lingkup kerjanya. Sebagai ujung tombak dalam pembangunan dibibang kesehatan memiliki tugas pokok dan fungsi antara lain :

v Pusat penggerak pembanguan yang berwawasan kesehatan .

v Pusat pemberdayaan masyarakat serta keluarga

v Pusat pelayanan kesehatan di tingkat pertama.

  1. PROGRAM KERJA PUSKESMAS

Program kerja yang dilaksanakan di Puskesmas Lumbir pada tahun 2008 terdiri dari kegiatan :

    1. Program Umum ( Basic Six )

Ø Promosi Kesehatan

Ø KIA/KB

Ø Perbaikan Gizi

Ø Kesehatan Lingkungan

Ø P2M

Ø Pengobatan Dasar

    1. Program Pengembangan

Ø Konsultasi Gizi

Ø Laboratorium

Ø Klinik Sanitasi

  1. SUMBER DAYA PUSKESMAS

    1. Sarana dan Prasarana

o Puskesmas Pembantu : 2 Buah

o PKD : 7 Buah

o Posyandu Balita : 69 Buah

o Posyandu Lansia : 30 Buah

o Puskesmas Keliling : 1 Unit

    1. Sumber Dana

Sumber dana yang ada diterima untuk menggerakan Pusat Pelayanan Kesehatan Masyarakat terdiri dari :

ü Dana dari Pemerintah Pusat : Askes Maskin

ü Dana dari Pemerintah Daerah : APBD I dan APBD II

ü Dana dari masyarakat : Askes dan retribusi puskesmas

    1. Ketenagaan

Sumber daya yang dimiliki Puskesmas Lumbir pada tahun 2008 berjumlah 30 orang dengan rincian sesuai table berikut :

Table 4

Ketenagaan (SDM)Puskesmas Lumbir

Tahun 2007

BAB IV

PENCAPAIAN VISI “ WILAYAH KERJA PUSKESMAS

LUMBIR SEHAT MENUJU TERWUJUDNYA

INDONESIA SEHAT 2010”

Usaha pelaksanaan kerja dan peningkatan kinerja dalam upaya mewujudkan Visi Puskesmas Lumbir dapat dilihat dalam pelaksanaan setiap program kerja yang ada sebagai berikut :

  1. INDIKATOR INDONESIA SEHAT
    1. Angka Kematian ( Mortalitas )

1.1. Angka Kematian Bayi

Merujuk pada hasil laporan KIA selama tahun 2008 tercatat angka kematian bayi sebesar 13 kematian bayi dari 685 angka kelahiran ( 18,97 permil kelahiran hidup). Angka tersebut dibandingkan dengan tahun 2006 sebesar (18,87 permil kelahiran hidup ) terjadi peningkatan sebesar 0,1 premil .Kalau dibandingkan dengan Indikator Indonesia Sehat terhitung masih sangat rendah (IIS 2010 = 40 Permil kelahiran hidup)

1.2. Angka Kematian Ibu Maternal /Angka Kematian Ibu Melahirkan.

Salah satu faktor penentu keberhasilan program dan penilaian kinerja dalam upaya pencapaian IIS 2010 adalah rendahnya angka kematian ibu melahirkan atau maternal. Pada tahun 2008 angka kematian ibu melahirkan di wilayah kerja Puskesmas Lumbir adalah nihil.

2. ANGKA KESAKITAN (MORBIDITAS )

2.1. Penyakit Menular

2.1.1. Malaria

Berdasarkan hasil laboratorium pada tahun 2008 kasus penderita Malaria yang ditangani Puskesmas Lumbir sebanyak 90 kasus malaria klinis

2.1.2. TB Paru Positif

TB paru positif di Puskesmas Lumbir tahun 2008 adalah sebanyak 17 kasus di badingkan dengan tahun 2006 sebanyak 19..kasus yang berarti terjadi penurunan TB paru Positif.

2.1.3. TB Paru Klinis

TB paru klinis tahun 2008 sebanyak 155 kasus dibanding dengan tahun 2006 ditemukan sebanyak 196 kasus yang berarti terjadi penurunan

2.1.4. TB Paru Sembuh

Dari semua kasus TB paru yang ditangani dan dinyatakan sembuh tahun 2007 16 sebanyak tahun 2006 sebanyak 17 kasus pengobatan TB paru sebuh, yang berari ada penurunan 1 poin.

2.1.5. Diare

Diare yang terjadi di Wilayah kerja Puskesmas Lumbir pada tahun 2007 sebanyak 1.106 kasus dan dengan 1 meninggal sedangkan pada tahun 2007 adalah 1048 terjadi peningkatan jumlah penderita bila dilihat perbandingan tahun 2007, hal ini karena fungsi PHBS belum optimal.

2.1.6. DBD

Untuk kasus DBD pada tahun 2008 tidak ditemukan kasus

2.1.7. Tifoid

Penderita Tifoid di wilayah Puskesmas Lumbir pada tahun 2008 sebanyak 67 penderita untuk tahun 2006 tidak ada data.

2.1.8. AFP

Pada tahun 2007 di wilayah kerja Puskesmas Lumbir tidak ditemukan kasus AFP.

2.1.9. Campak

Pada tahun 2008 di wilayah kerja Puskesmas Lumbir tidak ditemukan kasus

2.1.10. HIV

Nihil

2.1.11. Hepatitis

Penderita hepatitis yang ada di wilayah kerja Puskesmas Lumbir pada tahun 2008 sebanyak 2 kasus

2.1.12. Tetanus

Nihil

2.1.13. Disentri

Kunjungan pasien dengan kasus disentri di wilayah kerja Puskesmas Lumbir sebanyak 45 kasus

2.2. Penyakit Tidak Menular yang Diamati

2.2.1. Diabetus Millitus

Penderita penyakit DM yang berkunjung ke Puskesmas Lumbir pada tahun 2008 sebanyak 4 orang

2.2.2. Hipertensi

Kunjungan pasien dengan kasus penyakit Hipertensi yang ada di Wilayah Kerja Puskesmas Lumbir pada tahun 2008 adalah sebanyak 638 penderita

3. STATUS GIZI BAYI DAN BALITA

3.1. Status Gizi Bayi Baru Lahir

Pada kasus ini di Wilayah kerja Puskesmas Lumbir terdapat 13 kasus BBLR dari 685 kelahiran hidup atau sebanyak 1,9 %.

3.2. Status Gizi Balita

Dari 3.591 jumlah balita yang ada di wilayah kerja Puskesmas Lumbir yang ditimbang sebanyak 2.578 balita dengan jumlah balita naik berat badannya sebanyak 1.724 sedangkan balita dengan kondisi berat badan BGM (bawah garis merah ) sebanyak 27 balita

4. KESEHATAN LINGKUNGAN

4.1. Rumah Sehat

Berdasarkan hasil kegiatan pendataan sanitasi dasar Puskesmas Lumbir tahun 2008 dapat diketahui jumlah rumah yang diperiksa sebanyak 8.578 rumah dari 11.524 rumah yang ada di Kecamatan Lumbir dan dapat diketahui dengan jumlah rumah sehat sebanyak 2.490 rumah. Atau sebanyak 21,61 %

4.2. Tempat-tempat Umum

Tempat –tempat Umum yang diperiksa terdiri dari pasar, rumah makan dan TUPM lainnya yang berjumlah 12 buah, yang memenuhi syarat kesehatan 12 buah atau sebesar 100 %. Ini berarti sudah diatas target SPM 2010, yaitu sebesar 80 %.

5. PERILAKU HIDUP MASYARAKAT

5.1 PHBS

Untuk tahun 2008 survai PHBS tidak dilaksanakan

5.2 Posyandu.

Berdasarkan data yang ada diketahui dikecamatan Lumbir ada 69 Posyandu yang terdiri dari Pratama 6 Posyandu Madya 30 Posyandu, Purnama 33 Posyandu sementara untuk Mandiri Belum bisa tercapai.

6. AKSES DAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN

6.1 Pemanfaatan sarana Kesehatan

Rasio Puskesmas Lumbir terhadap jumlah penduduk Kecamatan Lumbir adalah sebesar 0,20 per 10.000 penduduk. Jumlah kunjungan rawat jalan Puskesmas Lumbir tahun 2008 sebesar 20.069 orang atau sebesar 41,22 % dari jumlah kunjungan pasien sebanyak 19.389 orang atau sebesar 40,46 %. Maka bila dibandingkan terdapat kenaikan sebesar 0,76 %

6.2 Sarana Labkes, Empat Spesialis Dasar

Sarana kesehatan di Kecamatan Lumbir ada 1 yaitu Puskesmas Lumbir dengan 1 Labkes sederhana. (100%), sedangkan untuk pelayanan 4 spesialis dasar belum memiliki.

B. INDIKATOR KINERJA STANDAR PELAYANAN MINIMAL

1. PENYELENGGARAAN PELAYANAN KESEHATAN DASAR

1.1 Pelayanan Kesehatan Ibu dan Bayi

1.1.1. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4

Ibu hamil yang ada di Kecamatan Lumbir pada tahun 2007 sebanyak 745 dan yang mendapat pelayan K4 sebanyak 654 atau sebesar 87,79 %. Bila dibandingakan dengan targes SPM Kabupaten Banyumas tahun 2010 maka masih lebih kecil.

1.1.2. Pertolongan oleh Tenaga Kesehatan

Dari 714 ibu melahirkan di Kecamatan Lumbir, 668 atau sebesar 93,56 % ditolong oleh tenaga kesehatan yang berarti sudah diatas SPM Kabupaten Banymas 2010.

1.1.3 Ibu Hamil Resiko Tinggi

Tahun 2008 terdapat 90 kasus ibu hamil resti dan 5 orang diantaranya dirujuk ke Rumah Sakit ( 5,56 % ) bila dibandingkan dengan SPM Kabupaten Banyumas 2010 angka ini masih jauh di bawahnya

1.1.4. Kunjungan Neonatal

Jumlah kunjungan Neonatal di Kecamatan Lumbir adalah sebesar 605 atau sebesar 84,7 % kondisi ini masih berada di bawah SPM Kabupaten Banyumas 2010.

1.1.5. Kunjungan Bayi.

Kunjungan Bayi di Puskesmas Lumbir pada tahun 2008 sebesar 602 atau sebesar 84,31 % dan ini masih dibawah SPM Kabupaten Banyumas 2010

1.1.6. Bayi BBLR

Jumlah bayi BBLR pada tahun 2008 di wilayah kerja Puskesmas Lumbir adlah sebanyak 13 bayi atau sebesar 1,83 %

1.2 Pelayanan Kesehatan Anak Pra Sekolah dan Usia Sekolah

1.2.1 Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak Balita dan Pra Sekolah

Selama tahun 2008 belum bisa dilaksanakan deteksi dini tumbuh kembang anak balita dan pra sekolah secara maksimal.

1.2.2 Pemeriksaan Kesehatan Siswa SD

Deteksi dini tumbuh kembang anak balita dan pra sekolah selama tahun 2008 belum bisa dilaksanakan.

1.2.3 Pemeriksaan Kesehatan Siswa TK, SD, SLTP dan Setingkat

Pemeriksaan kesehatan siswa untuk tahun 2008 belum bisa dilaksanakan.

1.2.4 Pelayanan Kesehatan Remaja

Pemeriksaan kesehatan remaja untuk tahun 2008 belum bisa dilaksanakan.

1.3. Pelayanan Keluaerga Berencana

Dalam tahun 2008, tercatat ada 8.145 Peserta KB aktif dari 10.897 pasangan usia subur atau sebesar 74,75%. Bila dibandingkan dengan SPM Kabupaten Banyumas 2010 berarti belum sesuai target yaitu 80 % dan bila dibandingkan dengan tahun 2005 mengalami penurunan sebesar 4,49 %.

1.4. Pelayanan Imunisasi

Dari 10 desa di Kecamatan Lumbir , ada 9 desa yang sudah UCI ( Universal Child Immunization ) atau sebesar 90 %, ini berarti belum sesuai dengan SPM Kabupaten Banyumas 2010 dimana semua desa harus sudah UCI.

1.5 Pelayanan Pengobatan / Perawatan

Untuk kunjungan rawat jalan pasien baru selam tahun 2008 ada 2.618 pasien dari 20.068. pasien atau sebesar 13,04 %. Cakupan ini masih di bawah target SPM Kabupaten Banyumas 2010 yaitu sebesar 15 %

1.6 Pelayanan Kesehatan Jiwa

Pada tahun 2008 tiak ada kunjungan untuk kasus kesehatan jiwa.

2. PENYELENGGARAAN PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT

2.1. Pemantauan Pertumbuhan Balita

2.1.1 Balita Ditimbang ( D / S )

Selama tahun 2008, balita yang ada sebanyak 4031 balita dan yang ditimbang sebanyan 2662 Balita atau sebesar 66,04 %. Angka ini masih di bawah target SPM Kabupaten Banyumas 2010 yaitu 80 %,

2.1.2 Balita Naik Berat Badannya ( N / D )

Dari 2662 balita yang ditimbang, ada 1987 yang naik berat badannya atau sebesar 49,29.%. Angka ini jauh dari target SPM Kabupaten Banyumas 2010 yaitu sebesar 80 %,

2.1.3. Balita Bawah Garis Merah ( BGM )

Dari seluruh balita yang ada, terdapat 28 Balita BGM atau sebesar 1,05 %. Berarti jauh di bawah SPM Kabupaten Banyumas 2010 yaitu <>

2.2 Pelayanan Gizi

2.2.1 Bayi 6 – 11 bulan dapat Kapsul Vitamin A

Dari 565 Bayi umur 6 – 11 bulan semua mendapat kapsul vitamin A atau sebesar 100 % . Cakupan ini berarti di atas SPM kabupaten Banyumas 2010 yaitu sebesar 95 %. Pemberian kapsul vitamin A pada bayi umur 6 – 11 bulan diberikan sekali dalam setahun.

2.2.2 Balita 12 – 29 bulan dapat Kapsul Vitamin A

Sebanyak 2921balita 12 – 29 bulan semua mendapat kapsul vitamin A sebanyak 2 kali yaitu pada bulan Pebruari dan Agustus. Cakupan ini sudah di atas target SPM Kabupaten Banyumas 2010 yaitu sebesar 95%

2.2.3. Ibu Nifas dapat Kapsul Vitamin A

Dari 763 ibu nifas, yang mendapatkan vitamin A sebanyak 763 orang atau sebesar 100% berarti lebi tinggi dari target SPM Kabupaten Banyumas Sehat 2010 yaitu 90 %.

2.2.4. Ibu Hamil Mendapatkan Tablet Fe

Dari 772.ibu hamil yang ada761 mendapat tablet Fe atau sebesar 98,58%. cakupan ini Sudah melebihi target SPM Kabupaten Banyumas yaitu sebesar 90 %,

2.2.5 Pemberian MP ASI pada Bayi BGM Gakin

Dari 1136 bayi BGM Gakin semua mendapatkan MP ASI, ini berarti sesuai dengan SPM Kabupaten Banyumas 2010 (100%)

2.2.6 Balia Gizi Buruk Mendapatkan Perawatan

Dalam tahun 2007 terdapat 10 balita gizi buruk, semu mendapatkan perawatan atau sebesar 100 %.

3. PENYELENGGARAAN PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN DAN PENUNJANG

3.1 Pelayanan Obstertrik dan Neonatal Emergensi Dasar dan Komprehensif (PONEK)

3.1.1 Akses Ketersediaan Darah untuk rujukan Bumil dan Neonatus

Dipuskesmas Lumbir sampai dengan sekarang belum memiliki ketersediaan darah untuk rujukan bumil dan neonatus.

3.1.2 Ibu Hamil Risti yang Ditangani

Dari 90 bumil risti yang ada di Wilayah Puskesmas Lumbir ditangani sejumlah 85 orang atau 94,5 % itu berarti sudah melampaui target SPM Kabupaten Banyumas 2010 yaitu 90 %

3.1.3 Ibu hamil resti dengan komplikasi yang ditangani

Dari 24 bumil resti dengan komplikasi semua tertangani, ini berarti sudah melamapaui target SPM Kabupaten Banyumas 2010 yaitu sebesar 90%.

3.2. Pelayanan Gawat Darurat

3.2.1. Sarana Kesehatan dengan Kemampuan Gawat Darurat

Di Kecamatan Lumbir terdapat tiga fasilitas kesehatan yaitu Puskesmas Kecamatan Lumbir, Puskesmas Pembantu di Parungkamal dan Puskesmas Pembantu Dermaji. Dari ketiga sarana kesehatan tersabut hanya Puskesmas Lumbir yang mempunyai kemampuan gawat darurat ( 60% ). Ini berarti belum dengan sesuai SPM Kabupaten Banyumas 2010 yaitu sebesar 90%.

3.2.2. Pemenuhan Darah di Rumah Sakit

Sampai dengan tahun 2006, di Kecamatan Jatilawang belum ada rumah sakit baik rumah sakit pemerintah maupun swasta.

4. PENYELENGGARAAN PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR

4.1. Penyelenggaraan Penyelidikan Epidemiologi dan Penanggulangan KLB dan Gizi Buruk.

4.1.1 Desa Mengalami KLB yang Ditangani <>

Selama tahun 2008, tedapat 3 desa yang mengalami KLB, yaitu desa Lumbir (DBD), Kedunggede ( Malaria ), Cingebul ( Malaria). Semua KLB yang terjadi 100% tertangani, ini berarti sudah sesuai dengan SPM Kabupaten Banyumas 2010.

4.1.2. Kecamatan Bebas Rawan Gizi

Karena tidak ada data prevalensi gizi buruk maka tidak bisa menentukan Kecamatan Lumbir termasuk kecamatan bebas rawan gizi atau bukan.

4.2. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit TB Paru

4.2.1 TB Paru Sembuh

Selama tahun 2008, semua penderita TB Paru yang diobati dinyatakan sembuh. Ini berarti sesuai dengan SPM Kabupaten Banyumas 2010 yaitu sebesar > 85%

4.2.2. TB Paru Positif

Dalam tahun 2008 ditemukan 16 penderita BTA + dari 50 penderita BTA + perkiraan sebesar 32%. Cakupan ini masih dibawah cakupan SPM Kabupaten Banyumas 2010 yaitu sebesar 70%. Bila dibandingkan dengan tahun 2006 mengalami penurunan. Hal ini dikarenakan penemuan penderita yang secara pasif yaitu menunggu pasien berobat di pukesmas

4.2. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Polio

Selama tahun 2008, tidak ditemukan kasus polio usia < style="">

4.6 . Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit ISPA

Karena tidak tersedianya data pneumonia balita maka tidak dapat diketahui cakupan yang telah dicapai.

4.5. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit HIV AIDS

4.5.1. Penanganan HIV AIDS

Selama tahun 2008, tidak ditemukan kasus HIV AIDS.

4.5.2. IMS yang diobati

Selama tahun 2008, tidak ditemukan kasus IMS.

4.6 Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit DBD

4.6.1 Penderita DBD adalah datang dari wilayah lain dan dirujuk

Ke Rumah Sakit.

4.6.1. Incident Rate DBD.

4.6.2. CFR DBD

4.2. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Diare

4.7.1. Balita dengan Diare yang Ditangani

4.7.2. CFR Diare

5. PENYELENGGARAAN KESEHATAN LINGKUNGAN DAN SANITASI DASAR

5.2. Pelayanan Kesehatan Lingkungan

5.6.1. Institusi yang Dibina

5.6.2. Rumah Sehat

5.6.3. Penduduk yang Memanfaatkan Jamban

5.6.4. Rumah yang Memiliki SPAL

5.2. Pelayanan Pengendalian Vektor

Untuk kegiatan pengendalian vektor selama tahun 2008 hanya dilakukan pada desa dengan kasus DBD yaitu di desa Lumbir sebanyak 100 rumah dan sebanyak 98 rumah bebas jentik ( 98%). Cakupan ini sudah sesuai dengan SPM Kabupaten Banyumas 2010 yaitu >95%.

5.3. Pelayanan Higiene Sanitasi di Tempat Umum

Dari 183 tempat umum yang ada sebanyak 8 buah yang diperiksa dan 172 buah yang memenuhi syarat atau sebesar 39% berarti masih di bawah target SPM Kabupaten Banyumas 2010 yaitu sebesar 80%.

6. PENYELENGGARAAN PROMOSI KESEHATAN

6.1. Penyuluhan Periksa Sehat

6.1.1. Rumah Tangga Sehat

Untuk tahun 2007, telah diadakan pendataan rumah sehat ( PHBS). Jumlah yang didata adalah Rumah Tangga Strata Pratama 2,81%, Rumah Tangga Strata Madya 49%, Rumah Tangga Strata Utama 47%.

6.1.2. ASI Eksklusif

Untuk ASI eksklusif tidak dilakukan pendataan pada tahun 2008

6.1.3. Desa dengan Garam Beryodium yang baik

Untuk tahun 2008, wilayah Kecamatan Lumbir tidak mendapat survai garam beryodium dari Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas.

6.1.4. Keluarga Sadar Gizi

Tahun 2008, tidak dilakukan survai keluarga sadar gizi.

6.1.5. Posyandu Purnama

Terdapat 12 Posyandu purnama dari 69 posyandu yang ada atau sebesar 17,48% berarti masih berada jauh dibawah target SPM Kabupaten Banyumas yaitu sebesar 88%.

6.1.6. Posyandu Mandiri

Sampai dengan tahun 2008, tidak ada Posyandu Mandiri di Kecamatan Lumbir.

7. PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA, PSIKOTROPIKA DAN ZAT ADIKTIF ( P3 NAPZA)

7.1. P3 NAPZA Berbasis Masyarakat

Dalam tahun 2008 sebanyak 4 kali dilakukan penyuluhan tentang P3 NAPZA di Kecamatan Lumbir. Sasarannya adalah anggota Pramuka Saka Bakti Husada dan Karang Taruna.

8. PENYELENGGERAAN PELAYANAN KEFARMASIAN ( OBAT )

8.1.1. Ketersediaan Obat Sesuai Kebutuhan

Dalam Tahun 2008, kebutuhan obat di Puskesmas Lumbir

Dalam tahun 2008, kebutuhan obat di puskesmas Lumbir sebanyak 454.231 obat dan yang tersedia 306.672obat atau sebesar 67,51 % , ini masih di bawah target SPM Kabupaten Banyumas yaitu sebesar 90%.

8.1.2. Pengadaan Obat Esensial

Di Pusekesmas Lumbir semua obat esensial yang dibutuhkan tersedia. Hal ini sudah sesuai dengabn SPM Kabupaten Banyumas 2010 yaitu sebesar 100%.

8.2.3. Ketersediaan Obat Narkotika dan Psikotropika

Di Puskesmas Lumbir tidak tersedia obat jenis narkotika dan psikotropika.

8.2. Pelayanan Penggunaan Obat Generik

Untuk pelayanan obat generik di Puskesmas Lumbir sudah tersedia sesuai dengan yang dibutuhkan. Hal ini berarti sesuai dengan SPM Kabupaten Banyumas 2010 yaitu sebesar 100%.

9. PENYEDIAAN PEMBIATAAN DAN JAMINAN KESEHATAN

9.1. Penyelenggaraan Pembiayaan untuk Pelayanan Kesehatan Perorangan

Dari 13.859 KK Kecamatan Lumbir, yang termasuk non Gakin sebanyak 7.405 KK dan yang menjadi peserta Jaminaan Pelayanan Kesehatan (JPK) sebanyak 6.454 KK atau sebanyak 46,5% . Cakupan ini lebih kecil dibandingkan dengan target SPM Kabupaten Banyumas yaitu sebesar 80%.

9.2. Penyelenggaraan Pembiayaan untuk Gakin

Untuk tahun 2008, tidak ada pendataan askes miskin sehingga tidak diketahui data askes miskin secara riil, hanya data tersebut diambil dari pengguna SKTM dan BPS. Semua pelayanan askeskin, SKTM, kartu sehat, praktis dibiayai dari dana ASKESKIN tahun 2007.

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

Dari seluruh program yang telah dilaksanakan puskesmas Lumbir selama tahun 2008 dengan kerja sama lintas program dan lintas sektoral seperti yang telah diuraikan pada bab terdahulu dapat diambil simpulan sebagai berikut :

1. Pencapaian Indikator Indonesia Sehat ( IIS ) :

- Angka Kematian ( Mortalitas ) :

AKB

- Angka Kesakitan ( Morbiditas ) :

Penyakit menular yang ada yaitu Malaria, DBD, TB Paru, Diare, Thypoid dan Campak sedang untuk tidak menular yaitu Diabetus Militus dan Hipertensi.

- Status Gizi Bayi dan Balita

Kasus BBRL terjadi penurunan sebesar 35,02 % , balita ditimbang (D/S) 66,04% (SPM 80%), balita naik berat badannya (N/D) 49,29 % (SPM 80%) dan balita BGM 1,05 % ( SPM <>

- Kesehatan Lingkungan

Cakupan Rumah Sehat 29,02 % ( SPM 65% ), jamban 40,1% (SPM 80%), SPAL 2,5 % ( SPM 90% ), dan TTU 91,9% ( SPM 80% ).

- Perilaku Hidup Masyarakat

Telah dilakukan survai PHBS yaitu Strata Pratama 2,8%, Strata Madya 49%, Strata Utama 47%.

- Askes dan Mutu Pelayanan Kesehatan

Ratio Puskesmas terhadap jumlah penduduk = 0,15 / 10.000 penduduk, ratio tempat tidur = 19,49/100.000 penduduk dan tersedia labkes dengan cakupan 50%.

2. Pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) :

- Pencapaian yang sudah sesuai dengan SPM Kabupaten Banyumas 2010 :

a. Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan

b. Kunjungan Noenatus

c. Kunjungan Bayi

d. Pemberian kapsul vitamin A dan MP ASI

e. Penanganan KLB

f. Pengobatan TB paru

g. Penanganan penderita diare

h. Penduduk yang memanfaatkan jamban dan SPAL

i. Pelayanan obat generik

- Pencapaian cakupan yang belum sesuai dengan SPM Kabupaten Bnayumas tahun 2010 :

a. Balita ditimbang dan naik berat badannya

b. Deteksi tumbuh kembang anak balita dan prasekolah, siswa TK, SLTA dan setingkat serta pelayanan kesehatan remaja

c. Pelayanan KB

d. Pelayanan Imunisasi

e. Kunjungan pasien Baru.

f. Penemuan penderita baru TB paru

g. Institusi yang dibina dan TTU

h. Cakupan rumah sehat

i. Pendataan rumah tangga seha, ASI eksklusif dan Kadarzi serta data askes miskin.

Dari simpulan tersebut di atas, maka kami memberi saran sebagai berikut :

1. Bagi program-programnya yang sudah sesuai dengan IIS dan SPM Kabupaten Banyumas 2010 untuk dipertahankan dan bagi yang belum untuk lebih ditingkatkan kinerjanya.

Kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas, mengingat wilayah Puskesmas Lumbir yang naik turun gunung untuk merealisasikan sepeda motor untuk menunjang kinerja puskesmas.